Menu

Mode Gelap

Nasional · 7 Okt 2024 21:12 WITA

10 Tahun Pemerintah Sukses Bangun 17.203 Desa Mandiri dan Elektrifikasi Desa Terpencil


 10 Tahun Pemerintah Sukses Bangun 17.203 Desa Mandiri dan Elektrifikasi Desa Terpencil Perbesar

diswaysulsel.com, Jakarta FMB9 – Sejak dimulainya program Dana Desa pada 2015, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mencatat berbagai pencapaian dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran. Selama satu dekade terakhir, tidak hanya jumlah Desa Mandiri yang melonjak signifikan menjadi 17.203 desa, tetapi juga tercapainya elektrifikasi di hampir seluruh desa terpencil di Indonesia.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Paiman Raharjo, menyampaikan dalam kurun waktu 10 tahun, pemerintah menyalurkan Rp.609,68 triliun Dana Desa kepada 75.265 desa di seluruh Indonesia. Gelontoran anggaran ini membawa dampak positif, terlihat dari perubahan drastis status desa-desa di pelosok negeri.

“Desa Maju dan Desa Mandiri yang melonjak signifikan. Desa Maju bertambah dari 3.608 menjadi 23.063 desa, dan Desa Mandiri yang sebelumnya hanya 174 desa, kini melonjak pesat menjadi 17.203 desa,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘Satu Dekade Membangun Indonesia hingga Pelosok’, Senin (7/10).

Ia menjelaskan bahwa pada awal program ini, Indonesia hanya memiliki 13.453 desa yang tergolong sangat tertinggal. Namun kini, jumlah tersebut berhasil ditekan hingga hanya 4.363 desa. Desa Tertinggal pun mengalami penurunan signifikan, dari 33.592 desa menjadi 6.100 desa. Sementara itu, Desa Berkembang terus meningkat, dari 22.882 menjadi 24.532 desa.

“Lonjakan ini tidak hanya terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan desa yang terus memperkuat pembangunan infrastruktur, pengelolaan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Dana Desa,” papar dia.

Lebih lanjut Paiman membeberkan, sejak diluncurkan pada 2015, Dana Desa telah menjadi instrumen penting dalam mempercepat pembangunan desa di seluruh Indonesia. Penggunaan Dana Desa secara efektif telah membantu membangun infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan desa sepanjang 366 ribu kilometer.

Di samping infrastruktur, Dana Desa juga digunakan untuk menggenjot perekonomian warga desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), yang menjadi motor penggerak UMKM lokal.

“Melalui berbagai inovasi lokal yang didukung oleh Dana Desa, desa-desa yang dulunya hanya bergantung pada sektor pertanian kini berhasil mengembangkan usaha pariwisata, kerajinan, dan produk olahan lokal,” paparnya.

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang merasakan manfaat besar dari program dana desa. Dari 378 desa di Kabupaten Malang, sebanyak 302 desa kini menyandang status Desa Mandiri​.

Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah menyebut salah satu kunci keberhasilan ini adalah sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan desa, serta komitmen untuk memastikan pengelolaan Dana Desa yang tepat sasaran.

“Komunikasi dengan para kepala desa sangat harmonis, dan ini memudahkan implementasi program,” ucapnya​.

Pada lima tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (2015-2019), dana desa rata-rata mencapai Rp289 juta per desa dan meningkat menjadi lebih dari Rp1,2 miliar pada 2024​. Menurutnya, peningkatan alokasi dana ini memberikan ruang bagi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, yang pada akhirnya mengangkat status desa-desa di Malang menjadi desa mandiri.

*Elektrifikasi Desa*
Disamping penyaluran Dana Desa, pemerintah juga menaruh perhatian serius pada elektrifikasi desa, terutama di wilayah-wilayah terpencil.

EVP Pengembangan Listrik Desa PLN, Lambas Richard Pasaribu mengatakan pihaknya memiliki program elektrifikasi desa terpencil yang sudah mencapai 99,82 persen secara nasional. Namun, walaupun sudah mendekati 100 persen, masih ada sekitar 12.000 desa dan dusun yang harus dilistriki hingga 2027.

“Salah satu tantangan utamanya adalah lokasi desa yang sudah semakin jauh dan terpencil untuk dialiri listrik,” jelas Lambas.

Dirinya pun memberikan contoh kasus di Indonesia bagian timur, terutama di daerah-daerah terpencil, di mana banyak proyek elektrifikasi yang menggunakan pembangkit energi terbarukan skala kecil.

“Skalanya memang kecil karena kebutuhan masyarakat di sana juga masih kecil. Tapi ini adalah langkah awal yang penting,” tegas dia.

Dalam 10 tahun terakhir, program pembangunan desa dan elektrifikasi desa terpencil telah menjadi bukti nyata dari pemerintah. Dengan lebih dari 17.203 desa yang kini mandiri dan rasio elektrifikasi hampir mencapai 100 persen, pemerintah di bawah nahkoda Jokowi telah menunjukkan komitmen kuat untuk membangun Indonesia dari pinggiran.

Penulis: Andi Irfan

Artikel ini telah dibaca 34 kali

Baca Lainnya

Dukung Swasembada Pangan, Konsorsium Lima Karta Wesi Tanda Tangani Kontrak Pembelian 360 Unit Excavator

29 November 2024 - 22:20 WITA

Wapres Gibran Tinjau Makan Bergizi Gratis di Maros Didampingi Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan

13 November 2024 - 15:12 WITA

Stabilitas Politik dan Ekonomi Dorong Kepuasan Publik Jokowi Tetap Tinggi

4 Oktober 2024 - 21:32 WITA

Sukses Tekan Disparitas Harga, Tol Laut Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

1 Oktober 2024 - 07:15 WITA

10 Tahun Diplomasi: Indonesia Pemain Utama di Kawasan dan Dunia

23 September 2024 - 23:02 WITA

10 Tahun Pacu SDM Berkualitas Lewat Integrasi Kesehatan dan Pendidikan Vokasi

17 September 2024 - 19:44 WITA

Trending di Nasional