Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 3 Nov 2024 16:12 WITA

FKM Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat di Maros, Eco-enzyme sebagai Pengolahan Limbah Domestik


 FKM Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat di Maros.(Foto: Istimewa) Perbesar

FKM Unhas Gelar Pengabdian Masyarakat di Maros.(Foto: Istimewa)

diswaysulsel.com, MAROS – Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang ke-43, tim pengabdian masyarakat Departemen Kesehatan Lingkungan mengadakan pelatihan pembuatan eco-enzyme  di Desa Borimasunggu, Kec. Maros Baru, Kab. Maros, pada Sabtu (2/11/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengolah limbah domestik secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pelatihan ini dihadiri oleh 4 orang dosen pendamping, 10 orang mahasiswa, Kepala desa, serta 20 orang ibu rumah tangga.  Basir, SKM,. M.Sc selaku salah satu dosen pendamping, menyatakan bahwa pelatihan ini perlu diadakan kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga agar sampah dapur dapat diolah dengan maksimal.

“Pelatihan eco-enzyme diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah limbah domestik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, manfaat eco-enzyme yang bisa menggantikan peran sebagian besar kebutuhan rumah tangga diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat desa Borimasunggu,” ucap Dr. Agus Bintara Birawida selaku Koordinator tim.

Proses pembuatan eco-enzyme dari sisa sayuran dan buah-buahan dinilai efektif dalam mengurangi sampah organik rumah tangga. Selain ramah lingkungan, eco-enzyme juga memiliki manfaat kesehatan karena dapat membantu mengurangi potensi pencemaran udara dan air akibat limbah domestik. Dengan begitu, eco-enzyme diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, baik dalam menjaga kebersihan lingkungan maupun meningkatkan kualitas hidup melalui pengelolaan limbah yang lebih baik.

Kegiatan ini diawali dengan pengerjaan pre-test, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dan praktek pembuatan eco-enzyme, serta diakhiri dengan post-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman para peserta setelah mengikuti pelatihan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. “Kami sangat senang dengan kedatangan mahasiswa sekalian dalam rangka membawakan pelatihan eco-enzyme kepada ibu rumah tangga di desa kami.  Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan oleh masyarakat, agar sampah dapur dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis”. Ujar Syamsul Rijal selaku kepala desa.

Pelatihan eco-enzyme ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak). Eco-enzyme, yang dibuat dari sisa sayuran dan buah-buahan, memiliki banyak manfaat lingkungan dan kesehatan. Penggunaan eco-enzyme membantu meminimalkan sampah organik rumah tangga yang berpotensi menjadi sumber pencemaran udara, tanah, dan air. Dengan mengurangi emisi gas berbahaya dari sampah organik yang terurai, eco-enzyme berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik, mendukung SDG 3 dalam hal menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, eco-enzyme juga memiliki peran dalam menjaga kualitas air yang bersih. Sebagai pembersih alami, eco-enzyme membantu meminimalkan pencemaran air dari limbah domestik, mendukung tujuan SDG 6 yang bertujuan untuk menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua orang. Dengan memanfaatkan eco-enzyme, masyarakat turut mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk pembersih yang sering kali berakhir mencemari saluran air. Proses ini mendukung kesehatan ekosistem perairan dan menjamin air yang lebih aman untuk dikonsumsi, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi keberlanjutan kehidupan flora dan fauna air.

Melalui pelatihan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam upaya melestarikan lingkungan, serta memahami pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta pelatihan eco-enzyme ini. Semoga langkah kecil ini menjadi awal perubahan besar menuju kehidupan yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih bersih, serta menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk menjalankan pola hidup yang lebih ramah lingkungan. (*)

Artikel ini telah dibaca 36 kali

Baca Lainnya

Narasumber di Konferensi PGRI, Kasi Penkum Kejati Sulsel Ulas Program Kantin Kejujuran

5 Desember 2024 - 17:37 WITA

Yamaha Salurkan CSR di 113 SMK di Wilayah Sulselbar, Dukung Program Pemerintah Lulus Siap Kerja

6 November 2024 - 11:20 WITA

Dies Natalis FKM Unhas ke-43, Departemen Kesehatan Lingkungan Lakukan Pengabdian Masyarakat di Maros

2 November 2024 - 19:51 WITA

Departemen Kesehatan Lingkungan Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Maros dalam rangka Dies Natalis FKM Unhas ke-43. (Foto: Istimewa)

Departemen Kesling FKM Unhas Adakan Pelatihan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Maros

2 November 2024 - 18:44 WITA

Departemen Kesehatan Lingkungan Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Maros dalam rangka Dies Natalis FKM Unhas ke-43. (Foto: Istimewa)

Prodi FKM Unhas Edukasi dan Lakukan Pendampingan Pengolahan Limbah Tongkol Jagung di Desa Pappalluang

27 Oktober 2024 - 19:28 WITA

Prodi FKM Unhas Edukasi dan Lakukan Pendampingan Pengolahan Limbah Tongkol Jagung di Desa Pappalluang. (Foto: Istimewa)

Medspin FK Unair Pertama Kali digelar Secara Offline di Makassar

27 Oktober 2024 - 15:56 WITA

Trending di Pendidikan