DISWAY,Bone – Prosesi Mattompang atau pembersihan Benda Pusaka dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Bone ( HJB) ke 692 yang berlangsung Senin ( 28/3) akan berbeda dengan acara – acara sebelumnya.
Pasalnya, Bissu (orang suci) tidak terlibat dalam prosesi tersebut dikarenakan mengundurkan diri dari perhelatan acara sakral itu. Dari keterangan yang dihimpun, para Bissu mengundurkan diri karena tidak diberikan kewenangan untuk membawa baki yang berisi benda pusaka.
Kabarnya para Bissu mengundurkan diri dikarenakan adanya permintaan untuk membawa baki yang berisi benda pusaka ditolak oleh panitia HJB. Di mana pihak panitia sudah menunjuk pihak tertentu untuk melakukan ritual itu yakni para purna paskibraka Bone.
Padahal di tahun – tahun sebelumnya, Bissu kerap dilibatkan dalam prosesi Mattompang dan ditunjuk untuk membawa baki benda pusaka.
” Bukan kami yang menolak atau tidak melibatkan tetapi mereka (Bissu) yang mengundurkan diri ” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone,A. Ansar Amal, Minggu, 27 Maret 2022.
A. Ansar Amal mengaku, pihak panitia beberapa kali melakukan pertemuan dengan para Bissu. Namun Bissu tetap ngotot untuk membawa baki yang berisikan benda pusaka tapi itu tak dipenuhi.
” Mereka mengundurkan diri karena tetap ngotot untuk bisa membawa baki, sementara panitia sudah menunjuk pembawa baki dalam acara proses mattompang nantinya, ” jelasnya .
Sementara A.Ansar Amal beralasan panitia menunjuk purna paskibraka sebagai pembawa baki, dikarenakan pemuda -pemuda tersebut adalah generasi kebanggaan Bone.
“Seperti halnya dalam ritual pembersihan Benda pusaka milik raja Bone yang dikenal sangat pemberani yakni Raja Arung Palakka,” pungkasnya.***
(Subaer)