DISWAY, Bulukumba – Pendapatan Asli Daerah (PAD) pasar Sentral Kabupaten Bulukumba diduga mengalami kebocoran. Aktivitas pedagang dengan pemasukan pendapatan setiap hari dianggap tak sebanding nilainya.
Jumlah pedagang yang berjualan di pasar sentral mencapai 800 lebih orang. Sedangkan, PAD setiap bulan hanya berkisar Rp50 juta sampai Rp60 juta saja. Setiap hari hanya berhasil menarik retribusi berkisar Rp1,6 juta.
“Tidak realistis dan relevan saya kira. Masak ada 800 lebih pedagang, ditambah retribusi lain. Tapi, pemasukan setiap bulan hanya berkisar Rp50 juta saja,” kata anggota komisi B DPRD Bulukumba, Juandy Tandean, Selasa 19 April 2022.
Menurut dia, bahwa bulan Januari 2022, tercatat pencapaian hanya sekira Rp50 juta. Bahkan, kata dia, bulan Februari 2022 ini malah lebih rendah sebab Rp43 juta saja. Sedangkan, pada bulan Maret 2022 naik sampai Rp62 juta lebih, dengan demikian perhari tembus Rp2 juta.
“Banyak retribusi dikawasan pasar sentral, Rp2.000 bagi pedagang sewa kios. Belum lagi karcis masuk Rp2.000, kebersihan, dan bongkar muat pedagang, setiap hari ada 100 mobil,” katanya.
Melihat aktivitas pasar, lanjut Juandy, maka pihaknya menaruh curiga dengan manajemen pengelolaan pasar sentral, bahkan terkesan tidak sehat. Sehingga kuat dugaan ada kebocoran, bupati harus segera menyikapi masalah ini.
“Kita sudah monev dengan dinas terkait. Tapi tidak ada jawaban soal ini. Uang rakyat harus diselamatkan dari kebocoran, pintu PAD kita melimpah belum lagi di pasar pasar lainnya,” kata legislator asal Partai Golkar Bulukumba ini.
Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, mengaku, bahwa masalah pasar sentral akan menjadi perhatian khusus. Bahkan, telah berkoordinasi dan meminta tim saber pungli segera melakukan penelisuran informasi yang berkembang.
“Percayakan ke saya. Tidak ada boleh yang bermain-main dengan uang rakyat, kalau saudara anggota DPRD menyebut itu wajar saja, mungkin ada data dan fakta yang ditemukan,” tutupnya.***
(Anchy Siregar)