diswaysulsel.com, MAKASSAR — Sulsel merupakan salah satu provinsi yang kaya akan hasil pertanian. Bahkan telah menjadi lumbung pangan nasional.
Menjaga produktivitas pertanian, Pemprov Sulsel melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan menghadirkan Mandiri Benih. Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pun mengapresiasi program yang telah berjalan sejak tahun 2021 hingga kini.
“Alhamdulillah progres program strategis Mandiri Benih Sulsel oleh Pemprov terlihat sesuai rencana di penangkaran,” ungkap Andi Sudirman, Minggu (27/2/2022).
Adik kandung mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman itu pun berharap, program Mandiri Benih dapat membantu petani dalam menjaga kualitas benih dan membangun kemandirian petani untuk memproduksi benih.
“Kita ingin membangun kemandirian benih. Sehingga para petani bisa mandiri dalam memproduksi benih. Dengan adanya pendampingan itu mereka akan mendapat ilmu pengetahuan tentang penanaman benih di lapangan. Dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan benih unggul padi di tingkat petani dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas dan produksi tanaman padi di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Andi Sudirman pun mengajak petani meningkatkan produksi padi dengan menggunakan benih yang berkualitas, menjaga pola tanam, mengatur jarak tanam dan pemeliharaan yang baik dan benar.
Terkait, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sulsel Muhammad Firda mengatakan, sementara berjalan saat ini, penangkaran tahap satu untuk program Mandiri Benih.
Untuk tahap pertama, dengan musim tanam Oktober 2021-Maret 2022, telah melakukan penangkaran benih sebar (BR) oleh Petani penangkar seluas 400 hektare dengan target produksi benih sebanyak 1.200.000 kg (1.200 ton). Dengan memanfaatkan areal 48.000 hektar.
Perbanyakan benih ini, melibatkan 12 kabupaten, 27 Kecamatan, 36 desa/kelurahan dan 234 petani penangkar benih padi. Masyarakat bakal menerima hasil produksi benih sebanyak 1.200 ton itu pada musim tanam April-September 2022.
“Kita lakukan pendampingan sehingga petani penangkar mendapatkan ilmu dan keterampilan dalam melakukan perbanyakan benih sebar,” jelasnya.
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel pun berencana akan melanjutkan untuk tahap II musim tanam April-September 2022. Dengan produksi benih sebar padi sebanyak 436.363 kg dengan melibatkan petani penangkar sebanyak 85 orang.
Serta untuk Tahap III Musim Tanam Oktober – Maret (2022/2023), melaksanakan penangkaran benih sebar padi seluas 755 hektar dengan perkiraan produksi 2.265 ton benih sebar padi untuk kebutuhan luas lahan 90.600 hektar.
“Program perbanyakan benih ini tidak melibatkan seluruh kabupaten dalam penangkaran benih sebar, karena kita mencari kabupaten yang potensial dan aman dari dampak banjir dan kekeringan,” jelasnya.
Untuk mengoptimalisasi inovasi ini, dalam perbanyakan benih mendapatkan pendampingan dari UPT Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel.
Antara lain, UPT Balai Benih Tanaman Pangan di Maros, UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Maros dan UPT Balai Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Maros.(*)