DISWAY, Bone – Ditunjuknya kabupaten Bone sebagai Tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ) yang ke 32 menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. Bahkan tak sabar lagi untuk menyaksikan pembukaan yang rencananya akan berlangsung tanggal 24 Juni mendatang.
Bukan hanya itu beberapa masyarakat kabupaten Bone khususnya dari kalangan penjual kaki lima sudah mulai mebenahi kembali gerobak -gerobak jualannya yang selama ini menganggur akibat pandemi Covid – 19.
Kegembiraan masyarakat Bone dalam menyambut pelaksanan MTQ ke 32 cukup berdasar. Pasalnya selama 40 tahun Kabupaten Bone baru bisa menjadi tuan rumah even besar tingkat provinsi. Dimana diperkirakan puluhan ribu tamu akan datang berkunjung ke kabupaten Bone .
Seperti yang diungkapkan Masniah ( 37 tahun, warga kelurahan Macege kecamatan Tanete Riattang barat Bone ini mengaku sangat senang dan tak sabar lagi ingin melihat acara pembukaan yang katanya akan dimeriahkan oleh penari yang berjumlah 3.500 siswa-siswi.
” Kami sudah tak sabar lagi ingin melihat pembukaan karena katanya akan ramai sekali pak ,ada katanya tarian massal,” katanya .
Selain Masniah, Murni warga kelurahan Majang ,juga cukup senang mendengar Bone bisa kembali jadi tuan rumah even besar. ” Berarti nanti ramai lagi Bone seperti waktu pelaksanaan Porda dulu, ” jelasnya polos.
Beberapa pedagang kaki lima yang dulunya sudah berencana gantung gerobak akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun. Saat ini kembali bersemangat untuk memperbaiki dan mengecat ulang kembali gerobak jualannya untuk persiapan pelaksanaan MTQ di beberapa lokasi atau arena pertandingan.
Agus, salah seorang di antara pedagang kue dan gorengan yang ditemui Disway di seputaran Stadion Lalatau Bone Unggul, Minggu pagi ( 29/5), mengakui sangat senang dan tak sabar lagi menunggu pembukaan MTQ tersebut.
Agus optimis bisa meraup banyak keuntungan dari pelaksanan even besar tersebut seperti karena mengingat pengalaman disaat Kabupaten Bone ditunjuk sebagai tuan rumah Porda .
“Dulu pak waktu porda penghasilan kami meningkat drastis, selama beberapa hari. Bukan hanya saya, seluruh mungkin penjual yang berada di sekitar stadion waktu itu semua panen karena banyaknya pembeli Pak, ” ungkap Agus .
Agus berharap panitia pelaksana MTQ nantinya tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat kecil khususnya para pedagang kecil tetap diberi tempat dan lahan di sekitar lokasi atau arena pertandingan untuk mencari nafkah dan memanfaatkan kesempatan tersebut. ***
( Subaer)