Oleh: Dahlan Iskan
DISWAY — MENKO, Luhut Panjaitan lagi di Amerika. Ia tidak tahu ada heboh larangan ekspor minyak goreng. Atau tahu. Dari laporan jarak jauh.
Ia pasti juga tahu ada video Presiden Jokowi. Yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng.
Di sana, Luhut –antara lain– bertemu Elon Musk, pemilik Tesla. Tapi ada Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto. Airlangga lah yang mengumumkan keputusan lanjutan soal larangan ekspor itu.
“Yang dilarang adalah ekspor RBD. Bukan CPO,” ujarnya di Jakarta kemarin.
RBD adalah CPO yang sudah dibersihkan kotorannya, sudah dihilangkan aroma sawitnya dan sudah ditambah aroma minyak gorengnya.
“Presiden tidak pernah mengatakan melarang ekspor CPO,” ujar Airlangga.
Jadi yang mulai dilarang tanggal 28 April 2022 adalah RBD. Bukan CPO.
Lanjutkan. CPO adalah minyak hasil perahan langsung buah sawit. Warnanya masih cokelat keruh. Masih ada sisa kotoran dari proses pemerasan. Aromanya masih belum wangi.
CPO adalah bahan baku untuk membuat minyak goreng. CPO diproses lewat mesin refinery, bleaching, dan deodorizing. Jadilah olein. Olein, kalau dikemas, menjadi minyak goreng.
Oleh itulah yang dilarang diekspor. Sampai harga minyak goreng dalam negeri mencapai Rp14 ribu per kilogram.
Final. Media di luar negeri ada yang menuliskan berita terbaru ini dengan judul ”Indonesia mengundurkan langkah”. Tidak jadi larang ekspor CPO.
Apakah media salah? Dari video pendek pernyataan Presiden Jokowi, media memang menulis Indonesia melarang ekspor CPO. Itu diambil dari kata presiden ”bahan baku minyak goreng”.
Ternyata tidak rumit. Petani sawit tidak jadi marah.
Pun tidak harus ada Luhut Pandjaitan. Luhut hari-hari ini lagi happy.
Elon Musk pasti masuk ke Indonesia. Komitmen itu akan disampaikan bulan depan. Yakni saat Elon Musk menerima kedatangan Presiden RI, Joko Widodo di Amerika.
“Pertemuan kami sangat cair,” ujar Luhut dari Amerika. “Setelah menerima penjelasan dari saya ia berubah pikiran. Jadi mau masuk Indonesia,” ujar Luhut.
Elon Musk memang pernah mengatakan tidak jadi investasi di Indonesia. Lalu jadi isu politik. Luhut diam. Tapi tidak menyerah. Sampai bisa bertemu Elon Musk sendiri dua hari lalu.
Bahkan, kata Luhut, Elon Musk sampai harus mengubah jadwalnya yang padat. Agar tanggal 14 Mei bisa menerima kedatangan Presiden Jokowi di SpaceX.
Anda sudah tahu: SpaceX adalah perusahaan angkasa luar swasta milik Elon Musk.
Jadwal masuk Indonesia pun langsung dibuat. Tim Tesla sudah akan tiba di Indonesia seminggu sebelum kedatangan Presiden Jokowi di Amerika.
“Akan saya atur agar mereka bisa meninjau Weda Bay, Morowali, dan Bintan,” ujar Luhut.
Weda Bay adalah pusat nikel di ketiak pulau Halmahera. Sudah siap produksi. Pelabuhannya pun sudah ada. Sudah lama jadi. Dibangun oleh BUMN Aneka Tambang. Lautnya dalam. Kapal besar bisa sandar.
Sedang Morowali, Anda lebih tahu dari saya: pusat industri pengolahan nikel raksasa. Yang hebohnya lebih dua tahun. Luhut di pusat kehebohan itu. Ia diam. Tapi tidak menyerah.
Morowali adalah kisah sukses hilirisasi nikel di Sulawesi Timur. Luhut mempertaruhkan segala-galanya di situ.
Di Bintan tentu tidak ada nikel. Yang ada adalah bauksit. Bahan baku alumina. Di samping perlu nikel, baterai lithium memang perlu aluminium –yang bisa diolah dari alumina.
Tesla yang baru meresmikan dua pabrik raksasanya tentu memerlukan lebih banyak baterai lithium. Pabrik Tesla di Berlin diresmikan bulan lalu.
Pabrik raksasanya di Texas, USA, diresmikan awal bulan tadi.
Kini Tesla sudah menancapkan kuku pancanakanya di tiga benua: Shanghai (Asia), Berlin (Eropa), dan Texas (Amerika). Tiga pabrik baru itu giga semua. Jauh lebih besar dari pertama yang di California.
Di Amerika, Luhut juga bertemu beberapa menteri kabinet Joe Biden. Tidak hanya minyak goreng yang harus aman. KTT G20 pun harus sukses.
Tentu kunjungan Luhut itu ada kaitan dengan G20 –yang Indonesia menjadi presidennya. KTT G20 tidak lama lagi: November 2022. Amerika harus dirayu habis: agar jangan memboikot G20 –gara-gara Presiden Putin ikut hadir di KTT Bali itu.
Jangan ada heboh G20. Kita sudah lelah dengan heboh harga batu bara. Lalu heboh IDI –Ikatan Dokter Indonesia. Terakhir heboh minyak goreng.
Untung Lebaran segera tiba. Besok sudah mulai banyak yang libur. Bisa diganti dengan heboh di jalan-jalan mudik.
Lupakan batu bara. Lupakan CPO. Lupakan minyak goreng. Lupakan juga heboh IDI –meski tiba-tiba saya baca ada berita baru ini: telah dideklarasikan, organisasi baru para dokter.
Namanya: Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI). Sudah disahkan pula dengan cepat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Maka dokter pun bisa ikut organisasi lainnya: tidak lagi tunggal hanya IDI. Tinggal INI yang masih kompak: Ikatan Notaris Indonesia. Jangan sampai ada ITU.
Mengapa PDSI lahir tidaklah perlu dijelaskan. Dari siapa yang diangkat jadi ketua umumnya saja sudah jelas: Brigjen TNI (Purn) dr Jajang Edi Priyanto.
Jajang adalah staf khusus menteri kesehatan –di saat dr Terawan menjadi menteri kesehatan. Dokter Jajang juga tim Vaksin Nusantara.
Maka para dokter yang ingin mendapat izin praktik kini bisa pilih: minta rekomendasi IDI atau PDSI –kalau yang baru itu sudah juga punya cabang-cabang di seluruh daerah.
Sedih. Tapi begitulah hidup. Kadang dari kesedihan bisa membuat hidup lebih hidup. Di balik kesedihan, ada kegembiraan. Dan yang paling gembira hari kemarin adalah: mereka yang jadi tersangka ekspor CPO. (*)