DISWAY, Bone – Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara berkunjung ke kabupaten Bone untuk bekerja sama dalam sektor pertanian, Kamis, 31 Maret 2022.
Kunjungan Pemkab Kutai Kartanegara ini untuk melihat, sekaligus belajar bertani di kabupaten Bone yang dianggap sebagai penyuplai beras terbanyak ke Kalimantan Timur.
Rombongan Pemkab Kutai Kartanegara di sambut Kepala Dinas Pertanian Bone H. Andi Asman Sulaeman bersama para Kelompok Tani Pemakai Air ( GP3A) Sipakainge di Baruga Tani Dusun Pajekko, Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo.
Sekda Kutai Kartanegara, Wiyono mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Bone atas kerjasamanya.
“Selama ini, Bone tercatat sebagai salah satu di antara Kabupaten lain yang menyuplai beras ke Kalimantan,” kata Wiyono di sela kunjungannya.
Karena itu, dia menilai kerja sama Pemkab Kukar dan Bone sangat stregis dan saling menguntungkan. Pasalnya, Bone memiliki potensi pertanian yang melimpah.
“Sementara kami di Kalimantan Timur, adalah daerah yang menghasilkan banyak pertambangan. Mulai minyak, kelapa sawit dan lain-lain. Jadi, kita saling berbagi pengetahuan soal potensi wilayah masing-masing,” tambah Wiyono.
Sementara itu, Kadis Pertanian Bone Andi Asman juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rombongan Pemkab Kutai Kartanegara.
” Sudah banyak daerah lain yang telah berkunjung dan belajar mengenai pertanian di Bone,” ujarnya.
Asman mengatakan, Kecamatan Barebbo pernah menjadi perwakilan Bone sebagai Kabupaten terbaik di Istana Negara pada 2014.
“Mengapa Kecamatan Barebbo menjadi percontohan pertanian di Bone? Karena bisa di bilang Barebbo-lah yang menjadi penyokong padi terbanyak di wilayah Kabupaten Bone,” jelas saudara kandung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman ini.
Selain itu, pihaknya akan terus menggodok dan mengawal Program IP400. Di mana program tersebut adalah inovasi sistem pengolahan padi dengan 4 kali panen dalam setahun. Sebelumnya, masyarakat Bone hanya bisa menanam 2 kali dalam setahun.
Program IP400 ini, lanjut dia, menjadi program Nasional. Dan, sebagian para petani telah menggunakan mesin transplanter.
“Alhamdulillah kita mendapatkan dukungan menteri pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. Dengan program itu, mampu mendongkrak produksi padi di Kabupaten Bone,” kata Andi Asman Sulaeman.***
( Subaer)