Menu

Mode Gelap

METRO · 25 Mar 2022 19:59 WITA

Perjuangan Masyarakat Beretnis Tionghoa “Dihilangkan”


 Perjuangan Masyarakat Beretnis Tionghoa “Dihilangkan” Perbesar

DISWAY, Makassar– Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tak lepas dari peran penting warga etnis Tionghoa, bahkan rekaman sejarah menyebut etnis Tionghoa juga terlibat secara militer untuk mengusir penjajah.

Hal itu dikatakan Azmi Abubakar, Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa yang berasal dari Aceh. Lebih jauh dia mengisahkan massifnya perjuangan warga etnis Tionghoa yang tersebar hingga ke seluruh Nusantara.

“Warga Tionghoa ini terlibat secara fisik, terlibat dalam militer melawan penjajah Jepang dan Belanda serta sekutu,” kata Azmi, di acara pertemuan Perkumpulan Marga Tho, di Karebosi Premiere, Rabu (23/3/2022).

Namun, cerita perjuangan warga Tionghoa di Indonesia terkesan sulit di akses, bahkan dihilangkan begitu saja,”Cerita-cerita seperti ini sulit untuk di akses, bahkan terkesan dihilangkan, kita jarang mendengarnya sekarang,” lanjit Azmi.

Kiprah para warga Tionghoa mengangkat senjata saat perang kemerdekaan Indonesia bahkan tak pernah tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah.

Padahal, masyarakat etnis Tionghoa dalam ketentaraan di Indonesia sejatinya sudah ada sebelum perang kemerdekaan dan selama perjuangan merebut kemerdekaan. Sebelum Indonesia merdeka, terutama pada masa pemerintahan kolonial Belanda, banyak warga keturunan Tionghoa yang bahu-membahu bersama pejuang Indonesia melawan penjajah.

Kiprah serupa terjejak menjelang dan pada awal kemerdekaan. Pada masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan, banyak anggota masyarakat keturunan Tionghoa yang bergabung dalam laskar pemuda pejuang.

Ketika pemerintah resmi membentuk tentara, seperti halnya anggota laskar yang lainnya, tidak sedikit dari anggota laskar keturunan Tionghoa yang memilih kembali menjadi masyarakat sipil atau profesi sebelumnya. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang bergabung dalam institusi tentara.

Salah satu contohnya adalah Soejitno yang masuk dalam Akademi Angkatan Udara pada 1965. Saat itu, dari sekian puluh ribu pendaftar, yang diterima sekitar 100 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya adalah pemuda keturunan Tionghoa. Soejitno tercatat sebagai Mantan asisten KSAU.***

(FUAD)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Tahun Depan Pemkot Gunakan Kartu Kredit Pemerintah Daerah, Sekali Gesek Limit Rp 50 Juta

6 Desember 2023 - 08:56 WITA

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar Muh Dakhlan. (ist)

Sosialisasi Perda Pengelolaan Sampah, Camat Tallo Jadi Narasumber

5 Desember 2023 - 18:44 WITA

Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin saat menjadi narasumber sosialisasi Perda pengelolaan sampah, Senin 4 Desember 2023. (ist)

Yuk Buruan, Baznas Makassar Buka Pendaftaran Calon Pimpinan Baru

5 Desember 2023 - 12:49 WITA

Pemerintah Kota Makassar bersama Baznas Makassar membuka membuka pendaftaran bagi calon pimpinan dan pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar. (ist)

2024, 70 Event Besar Siap Digelar di Makassar

5 Desember 2023 - 11:40 WITA

Besok, BLH PP Sulsel dan Sintalaras UNM Akan Demo, Minta Proyek Tol MNP Diberhentikan

5 Desember 2023 - 09:06 WITA

Pengurus BLH PP Sulsel dan mahasiswa Sintalaras UNM meninjau lokasi proyek tol Makassar New Port (MNP), Selasa 4 Desember 2023. (ist)

Prof Nurdin Abdullah Kembali Dipercaya Pimpinan Persada

4 Desember 2023 - 12:30 WITA

Trending di METRO