DISWAY – Di tengah bergulirnya desakan sejumlah pihak kepada Pemerintah Pusat untuk mengevaluasi Kontrak Karya PT Vale Indonesia Tbk menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang berakhir 28 Desember 2025.
Perusahaan asing tersebut langsung aktif membangun komunikasi dengan elit – elit di Pusat yang memiliki pengaruh besar.
Baru – baru ini, ketika delegasi DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan konsultasi ke Komisi VII DPR RI terkait keberadaan PT Vale Indonesia di Luwu Timur, yang diduga menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Hampir secara bersamaan, Direksi PT Vale Indonesia melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin, 20 Juni 2022.
Tak hanya itu, sehari setelah pertemuan dengan Airlangga Hartarto, PT Vale Indonesia langsung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung, Selasa 21 Juni 2022.
Dalam RUPST tersebut, PT Vale menunjuk anak buah Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai Wakil Komisaris Utama PT Vale Indonesia Tbk.
Dia adalah Deputi Technology and Sustainability Development Special Advisor Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin. Dia menggantikan posisi Wakil Presiden Komisaris INCO sebelumnya, Hendi Prio Santoso.
“Iya, diputuskan di RUPS kemarin,” kata Head of Communication PT Vale Indonesia Tbk, Bayu Aji dikonfirmasi, Kamis, 23 Juni 2022.
Sebelum bekerja di Kementrian yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan, Rachmat dikenal sebagai Direktur Utama Bukalapak. Di dunia bisnis, jejak perjalanannya telah dimulai sejak lama.
Rachmat memulai karirnya sebagai Senior Associate di Boston Consulting Group. Kemudian dia sempat menjadi konsultan di IFC, Managing Director PT Cardig Air Services, Prinsipal di Quvat Management Pte. Ltd., dan Vice President di Baring Pricate Equity Asia.
Setelah malang melintang di perusahaan asing, Rachmat akhirnya bergabung dengan perusahaan milik Aksa Mahmud, Bosowa Group. Pada Juni 2014, dia ditunjuk sebagai Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo hingga 2018.
Pada periode tersebut, Rachmat juga merangkap menjadi Managing Director PT Semen Bosowa Maros dan Komisaris Bank Bukopin. Selanjutnya pada Mei 2018, dia dipercaya menjadi direktur Bank Bukopin yang saham mayoritasnya dimiliki Bosowa Group. Ia kemudian bergabung dengan Bukalapak pada akhir 2019 menggantikan Achmad Zaky yang mundur dari posisinya.
Informasi yang dihimpun, Rachmat merupakan representasi dari PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) alias Inalum selaku salah satu pemegang saham. Sebagaimana diketahui, Inalum merupakan pemilik 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Rachmat Kaimuddin menggantikan Hendi Prio Santoso yang mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden komisaris PT Vale sejak 31 Mei 2022.
Selain itu, RUPST PT Vale juga mengesahkan Yusuke Niwa sebagai komisaris perusahaan, menggantikan Nobuhiro Matsumoto. Dengan begitu, Rachmat dan Yusuke resmi masuk dalam susunan dewan komisaris sejak penutupan rapat sampai dengan penutupan RUPST 2024.
Para pemegang saham PT Vale juga menerima pengunduran diri Dani Widjaja yang sebelumnya menjabat sebagai direktur perusahaan. Pengunduran diri tersebut sudah berlaku efektif sejak tanggal 30 April 2022.
Dengan demikian, susunan dewan komisaris dan dewan direksi terbaru PT Vale adalah sebagai berikut:
Dewan direksi
Presiden Direktur: Febriany Eddy
Wakil Presiden Direktur: Adriansyah Chaniago
Direktur: Bernardus Irmanto
Direktur: Vinicius Mendes Ferreira
Dewan komisaris
Presiden Komisaris: Deshnee Naidoo
Wakil Presiden Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin
Komisaris: Luiz Fernando Landeiro
Komisaris: Fabio Ferraz
Komisaris: Yusuke Niwa
Komisaris: Dadan Kusdiana
Komisaris: Alexandre Silva D’Ambrosio
Komisaris Independen: Raden Sukhyar
Komisaris Independen: Rudiantara
Komisaris Independen: Dwia Aries Tina Pulubuhu. ***