DISWAY, MAKASSAR, — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan. Ganjar datang ke Makassar untuk menghadiri undangan pernikahan putri Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.
Selain itu, Ganjar juga mengunjungi sejumlah tempat yang dihormati seperti ke makam raja-raja Gowa, ke makam Sultan Hasanuddin, lalu ke makam Pangeran Diponegoro.
Kunjungan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) untuk periode 2019-2024 ini dinilai sarat makna. Kunjungan ini dinilai semakin memperkuat pesan Ganjar ingin dekat ke pemilih di Sulsel atau secara umum kawasan timur Indonesia.
Terlebih lagi, Ganjar melakukan pertemuan khusus bersama mantan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Gedung AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Sejauh ini, Andi Amran memang kerap dikaitkan dengan sejumlah kandidat atau calon presiden RI.
Bahkan, sejumlah tokoh politik yang selama ini digadang-gadang bakal bertarung di Pilpres 2024 ketika berkunjung ke Makassar menyempatkan bertemu dengan Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut di AAS Building.
Duet Ganjar-Andi Amran Sulaiman (AAS) dinilai bakal berpotensi menjadi pasangan terkuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pasangan Ganjar-AAS disebut-sebut merupakan perpaduan yang paripurna antara suara pemilih yang mewakili Indonesia Barat dan suara pemilih dari Indonesia Timur.
Diketahui, dari berbagai survei Ganjar Pranowo senantiasa dinilai menjadi repsesentasi wilayah Indonesia Barat sedang Andi Amran Sulaiman (AAS) memiliki basis suara militan di Indonesia Timur.
Satu hal yang menarik adalah kontribusi strategis suara pemilih dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) dianggap sangat signifikan dalam memuluskan jalan pasangan kandidat dalam memenangkan pertarungan di setiap Pemilihan Presiden.
Bahkan dari hasil survei yang dirilis oleh Index Indonesia menyebutkan bila pemilih dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) selama ini menjadi penentu kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia.
Pengamat dan akademisi Universitas Hananuddin (Unhas) Hasrullah menyatakan duet ini memang menjadi pasangan yang klop. “Realitas politik Indonesia hingga saat ini memang masih kental dengan persoalan keterwakilan wilayah. Ini menjadi bagian yang sangat politik integrasi kebangsaan kita”, katanya.
Hasrullah melanjutkan, di wilayah Tumur Indonesia, nama AAS memang telah mencorong sebagai figur yang mewakili KTI. “Dan ini harus menjadi perhatian dalam menentukan pasangan, karena suara KTI tak bisa dipungkiri menjadi penentu dalam setiap pertarungan pilpres,” ujarnya.
Apalagi, kata Hasrullah, sosok AAS yang selama menjabat Menteri Pertanian dengan prestasi yang cemerlang, pernah bersama PDIP memenangkan Jokowi di Indonesia Timur serta saat ini tengah menjabat sebagai ketua IKA Unhas.
“Dengan begitu, tidak mengherankan bila AAS menjadi harapan suara Indonesia Timur dengan sejarah keberpihakannya terhadap nasib masyarakat di Indonesia Timur. Jadi pasangan ini memang klop karena saling melengkapi serta punya kekuatan basis politik masing-masing”, ujarnya.
Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Andi Lukman Irwan pun menilai duet Ganjar dan Andi Amran Sulaiman saling melengkapi. Menurutnya, latar belakang Andi Amran sebagai pengusaha sukses sangat bisa menopang kekuatan Ganjar yang lebih menguasai politik pemerintahan.
“Secara akademik, kekuatan dan kemampuan duet ini sangat menjanjikan. Keduanya saling melengkapi dari segi ekonomi, politik, dan pemerintahan. Saya kira pasangan ini paling ideal di Pilpres 2024,” tegasnya. (*)