TAKALAR,DISWAYSULSEL – Juru bicara pasangan calon bupati dan wakil bupati Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim alias Haji Nojeng, Ahmad Nyengka merespons tudingan sejumlah pihak mengenai realisasi pengadaan sapi di Kabupaten Takalar saat Syamsari menjabat pada periode pertama.
Menurut dia, distribusi sapi yang dijanjikan oleh Syamsari saat maju di periode pertama telah direalisasikan dengan baik. Ahmad mengatakan, data distribusi sapi yang disampaikan Syamsari saat debat kandidat beberapa waktu lalu merupakan hitung-hitungan riil di lapangan.
“Total sapi yang telah dibagi ke masyarakat telah mencapai 6.000 ekor lebih,” ujar Ahmad, Rabu (30/10/2024).
Ahmad menjelaskan, jumlah sapi yang dialokasikan melalui dana APBD Takalar pada 2018-2021 sebanyak 2.132 ekor. Selain itu, pengadaan sapi dengan menggunakan anggaran desa sebanyak 1.198 ekor sehingga totalnya 3.330 ekor.
Ahmad Nyengka mengatakan, dari jumlah tersebut, sapi yang dibagikan tadi telah berkembang biak dengan asumsi menghasilkan anak rata-rata dua ekor. Sehingga total sapi induk dan anaknya adalah 9.990 ekor.
“Yang menjadi milik peternak 3.330 dan milik Pemkab adalah induk 3.330 ekor, dan anaknya sebanyak 3.330 sehingga totalnya 6660 ekor. Dari 3.330 ekor anak sapi milik Pemkab Takalar tersebut menurut perjanjian harus diserahkan kepada anggota kelompok lainnya yang belum dapat karena aturannya ketika anaknya sudah besar harus diserahkan ke anggota kelompok yang belum dapat. Jadi hitungan kasarnya adalah sebanyak 6.000 terbagi ke masyarakat,” ujar Ahmad.
“Kalau nilai akuntansi aset Rp 12 juta per ekor maka nilainya mencapai Rp 72 miliar. Pak Syamsari tidak berbicara total pengadaan, tapi total yang tersebar,” sambung Ahmad Nyengka.
Ahmad menjelaskan bahwa yang disebutkan Syamsari adalah nilai akuntansi aset dari dua ekor sapi. Faktanya, kata dia, di masyarakat sekarang ini nilainya sangat besar. Sapi yang dibagikan tersebut telah beranak 3 sampai 4 ekor.
Dia mengatakan, nilai rupiahnya bisa dihitung, tapi nilai sosial ketika sapi tersebut digunakan oleh petani untuk menyekolahkan anak atau menikahkan anaknya akan bernilai tak terhingga.
“Simak dan pelajari baik-baik agar kita semua objektif. Dan perlu kita ketahui bahwa tanggung jawab penuh distribusi itu adalah di Dinas Pertanian. Secara politis Syamsari sudah sukses memenuhi angka sesuai target RPJMD Takalar yang telah ditetapkan oleh DPRD Takalar, saat itu,” tegas Ahmad Nyengka.
Sebelumnya, dalam debat kandidat Pilkada Takalar yang gelar Jumat (25/10/2024) lalu Syamsari Kitta menyampaikan, bahwa di bawah kepemimpinannya yang lalu dirinya telah berhasil merealisasiskan program sapi.
“Anda perlu tahu, tidak ada bupati di Indonesia yang telah membagi 6000 ekor sapi kepada rakyatnya. Buktikan kepada saya, adakah diantara bupati yang telah memprogramkan anggaran yang begitu besar buat rakyatnya. Kalau 6000 ekor kali Rp 12 juta sama dengan Rp 72 miliar,” kata Syamsari. (*)