DISWAY, Bulukumba – Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Muh Ali Saleng, menggelar pertemuan bersama jajaran manajemen maupun dokter RSUD Sultan Daeng Radja Bulukumba di Aula rumah sakit, Rabu 13 April 2022.
Dalam pertemuan ini, bupati banyak memberikan kesempatan kepada seluruh jajaran rumah sakit memberikan pendapat, masukan, saran maupun kritikan dalam rangka perbaikan pelayanannya.
Status RSUD Bulukumba sudah berbentuk badan layanan umum daerah (BLUD). Hanya saja, dalam dalam perkembangannya sering kali mendapat sorotan publik tentang pelayanan yang diberikan selama ini.
“Saya banyak mendengar dari luar tentang rumah sakit ini. Untuk itu, saya juga ingin mendengar langsung dari pihak rumah sakit, apa sesungguhnya permasalahan yang terjadi di sini,” kata bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, dihadapan perawat rumah sakit.
Menurut dia, pihaknya prihatin kalau kondisi sekarang dibiarkan. Makanya, dia memberikan perhatian khusus agar rumah sakit tidak selalu menjadi sorotan, baik dari sisi manajemen maupun layanan kepada pasien.
Beberapa hal penting disampaikan bupati untuk menjadi perhatian dan perbaikan bagi pihak rumah sakit ke depan. Misalnya, dari segi efektifitas dan efisiensi, dimana rumah sakit memiliki kelebihan tenaga non ASN yang menjadi beban rumah sakit.
“Rasionalisasi tenaga non ASN ini, menjadi tantangan berat bagi pemerintahan saya. Mungkin secara politik tidak populer bagi saya, tapi semuanya ini untuk menyelamatkan dan menyehatkan rumah sakit, demi nama baik Bulukumba ke depan,” katanya.
Dia juga menyoroti aspek pelayanan kepada pasien, dia meminta seluruh jajaran rumah sakit untuk profesional dan memiliki sikap yang humanis ketika memberikan pelayanan. Pasien dan keluarga pasien selalu berharap mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Meski itu sakitnya sudah parah, namun jika kita memberikan pelayanan yang baik, maka tentu mereka merasa diperhatikan,” jelas CEO Amaly Group ini.
Sekda Bulukumba, Muh Ali Saleng, menilai, bahwa setidaknya ada 3 point yang menjadi kesimpulan pada pertemuan ini. Pertama, menjadi forum silaturahmi dalam bingkai peningkatan pelayanan.
Kedua, banyak pekerjaan rumah yang harus mulai dikerjakan untuk kemudian dibuatkan daftar atau list apa yang harus dilakukan terkait masalah yang dihadapi di masing-masing unit.
“Ketiga, pertemuan seperti ini akan dilakukan secara berkala sebagai wadah evaluasi,” tutupnya.***
(Anchy Siregar)