DISWAY, Bulukumba – Seorang warga Desa Bajimanasa, Kecamatan Gantarang Keke, Kabupaten Bantaeng, Salma, menjadi korban penipuan mobil murah. Akibatnya, uang sebesar Rp280 juta hilang sia-sia pasca transfer kepada rekening pelaku.
Awalnya, korban dengan pelaku kenal lewat media sosial (medsos) jenis Facebook, kemudian saling tukar nomor handphone dan teleponan. Selanjutnya, sepakat membeli mobil Pajero, pick up dan motor dengan uang Rp280 juta lebih.
“Waktu pertama transfer itu Rp75 juta. Kemudian transfer berikutnya bertahap, mulai dari Rp5 juta sampai 10 juta,” kata Salma, seusai melapor di Mapolres Bulukumba, Senin 11 April 2022.
Menurut Salma, pihaknya yakin dengan penjual mobil, karena dia menggunakan seragam polisi difoto profilnya. Apalagi, kata dia, beberapa kali telpon melalui video call (vc), dan menyakinkan menjual mobil murah.
“Saya (Salma), sebagai orang kampung. Saya yakin bahwa ini benar. Apalagi, dia berpakaian polisi, tidak mungkin kasih bodoh warga. Jadi saya terus transfer uang ke dia,” katanya.
Dia mengaku, dirinya mulai khawatir menjadi korban penipuan setelah pelaku memblokir nomor whaTsApp (WA) miliknya. Padahal, sebelumnya rajin melakukan komunikasi, bahkan saat mobil hendak diantar ke rumahnya, pelaku masih sempat video call bahwa mobil sementara dalam perjalanan.
“Saya sempat video call. Bahkan, waktu mobil mau dibawah ke rumah saya masih teleponan. Saya diminta oleh pelaku menunggu di rumah. Tapi, tidak ada yang datang,” ungkapnya.
Salma berharap supaya warga lain lebih berhati-hati, tidak mudah percaya pada janji. Apalagi melalui media sosial, pelaku penipuan semakin merajalela. Namun dia berharap polisi bisa mengungkap pelaku penipuan, sebab uang diambil bukan sedikit.
“Ini menjadi pelajaran buat saya. Saya harus menerima dengan lapang dada. Saya kira ini bagian dari cobaan. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Kanit SPK Polres Bulukumba, Aiptu Medan Pontinamba melalui anggotanya menjelaskan, bahwa selanjutnya kasus ini akan ditangani bagian reserse. Mereka akan lebih mendalami laporan korban.***
(Syamsir Siregar)